Rabu, 29 Mei 2013

Narwhal

NARWHAL
Dari puluhan spesies paus di dunia, terdapat satu jenis paus berkarakteristik unik bernama paus unicorn.

Paus ini memiliki gigi mencuat layaknya tanduk unicorn, (hewan mistis dunia khayalan.)
Hewan berbobot sekitar 2.200 hingga 3.500 pon ini memiliki tanduk sepanjang delapan kaki yang mencuat dari sisi kiri rahang bagian atas.

Belum lama ini, sejumlah ilmuwan mengetahui tanduk tersebut dilengkapi sejumlah sel saraf super sensitif yang diduga kuat berfungsi mengetahui kadar garam dalam air dan untuk mencari makan


paus bergigi berukuran sedang yang hidup sepanjang tahun di Kutub Utara. Menurut taksonnya, Narwhal masih berkerabat dekat dengan Paus Beluga. 


 Narwhal juga termasuk satu dari sekian banyak hewan yang telah di takson oleh Carolous Linneaus dalam bukunya Systema Naturae.

Narwhal berasal dari bahasa German utara (Old Norse) "nar" yang berarti mayat, karena warnanya yang kelabu dan seperti "warna" pelaut yang tenggelam. Sedangkan nama ilmiah dari Monodon monoceros berasal dari bahasa Yunani, memiliki arti satu gigi-satu tanduk.



Pejantan Narwhal mempunyai berat diatas 1600 kg, sedangkan yang betina sekitar 1000 kg. Pigmentasi bewarna pola hitam dan putih gelap. Gelap saat mereka baru lahir, namun mereka menjadi bewarna putih seiring bertambahnya usia mereka.

Yang paling mengesankan paus ini dengan paus yang lain adalah adanya "tusk" atau tanduk pada bagian depannya yang mampu  mencapai 3 meter panjangnya, panjang yang hampir setara dengan panjang tubuhnya (3-4 meter).



Saya menyebutkan tusk dengan tanduk, karena arti tusk sendiri beragam. Ada yang mengatakan tanduk, ada pula yang mengatakan gading, malah ada pula yang mengatakan tonjolan. Namun saya akan menyebut tusk di sini dengan arti tanduk.



Sekitar satu dari lima ratus pejantan memiliki dua tanduk seperti yang telah diawetkan di Musem Zoologisches di Hamburg yang gambarnya ada di sebelah kiri. Tapi pada umunya, para pejantan hanya memiliki satu tanduk. Sedangkan yang betina sangat jarang sekali memproduksi tanduk. Kalaupun ada yang bertanduk, pasti tanduknya tidak akan sepanjang tanduk pejanan. Walaupun begitu, pernah sekali diketemukan seekor betina mempunya dua tanduk.

Hal ini memperkuat dugaan bahwa tanduk pada Narwhal memang menunjukkan jenis kelamin. Karena selama ini, tidak pernah diketemukan Narwhal menggunakan tanduknya sebagai alat pertahan diri, bertarung, maupun membelah es. Selain itu, diduga pula tanduk Narwhal digunakan sebagai sensor. Namun, kedua simpulan diatas agaknya masih belum menjawab apa fungsi "sesungguhnya" dari tanduk Narwhal.

Adapaun yang mengatakan "tusk" pada Narwhal adalah gigi yang tumbuh mencuat melalui rahang bagian atasnya. 

Cerita mengenai kuda bertanduk Unicorn telah mengisnpirasi sebagian orang. Bermula dari seorang fisikawan asal Yunani abad ke-8, Ctesias. Ctesias bercerita mengenai sebuah makhluk yang memiliki tanduk selayaknya badak. Tanduk itupun dipercaya mempunyai kekuatan magis. Lantas diburulah badak untuk diambil tanduknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar